Rasa nyeri di payudara memang menjadi kondisi umum yang dialami oleh kebanyakan wanita remaja dan dewasa, terlebih pada kondisi haid dan hamil.
Akan tetapi, ternyata masih banyak dari mereka yang belum tahu mengenai perbedaan nyeri payudara haid dan hamil.
Nah, bagi yang belum tahu perbedaannya, yuk simak langsung penjelasannya di bawah ini.
1. Waktu Munculnya Rasa Nyeri
Nyeri payudara dalam siklus haid dikenal dengan istilah mastalgia siklik, yang mana kondisi ini akan terjadi pada fase luteal dari siklus haid, yakni sekitar 7 hari sampai 14 hari sebelum menstruasi dimulai.
Umumnya, rasa nyeri tersebut akan mereda dan menghilang sendiri ketika haid dimulai atau beberapa hari setelahnya.
Pada kehamilan, nyeri payudara kerap terjadi sekitar seminggu atau dua minggu seteah pembuahan, bahkan sebelum haid terlewat.
Biasanya nyeri payudara ini akan berlangsung selama trimester pertama, namun terkadang berlangsung selama kehamilan.
2. Intensitas dan Sensitivitas Nyeri
Nyeri payudara ketika haid cenderung simetris dan bisa dirasakan di kedua payudara. Ya, rasa nyeri tersebut terkesan tumpul, berdenyut, dan terasa berat.
Sehingga tampilan payudara tampak lebih besar dan bengkak, serta bagian putingnya menjadi lebih sensitif (tapi tidak menimbulkan rasa sakit yang tajam).
Berbeda dengan nyeri payudara selama kehamilan yang lebih intens, bahkan rasa nyerinya bisa dibilang cukup menusuk dan menyakitkan.
Alhasil, payudara menjadi sangat sensitif terhadap sentuhan dan bagian puting tampak lebih gelap dan semakin menonjol.
Namun, ada juga beberapa wanita hamil yang mengalami rasa gatal dan sensasi panas.
3. Perubahan Fisik Payudara
Selama fase luteal dalam menstruasi, maka payudara akan terasa lebih kencang serta agak bengkak akibat adanya retensi cairan dan perubahan hormon.
Namun setelah haid dimulai, biasanya bentuk payudara akan kembali normal tanpa adanya perubahan fisik yang mencolok.
Selama fase kehamilan, maka perubahan hormon yang berkelanjutan bisa memicu pertumbuhan jaringan payudara serta perkembangan kelenjar susu.
Sehingga payudara menjadi terlihat lebih bervolume dan berat, sedangkan pembuluh darah di payudara semakin terlihat jelas.
4. Durasi Nyeri
Nyeri payudara saat haid biasanya berlangsung selama fase luteal, namun akan mereda dengan sendirinya setelah menstruasi dimulai.
Dengan kata lain, nyeri payudara terkait haid hanya terjadi sekitar 1 minggu sampai 2 minggu pada setiap bulannya.
Tak seperti nyeri payudara terkait hamil yang cenderung lebiih lama, dan kerap terjadi pada trimester pertama atau mungkin bisa selama kehamilan.
Sehingga rasa tidak nyaman di area payudara menjadi lebih berkelanjutan ketimbang nyeri payudara saat haid.
5. Gejala Tambahan
Gejala tambahan yang disertai rasa nyeri juga bisa menjadi faktor pembeda antara haid dengan kehamilan.
Adapun gejala yang kerap muncul seputar nyeri payudara sebelum haid, yakni seperti kram perut, perubahan suasana hari, tubuh mudah lelah, dan jerawat.
Nah, kondisi inilah yang sering disebut dengan istilah PMS atau sindrom pramenstruasi.
Untuk kehamilan, nyeri payudara kemungkinan disertai dengan berbagai gejala lainnya, seperti mual, muntah, sering buang air kecil, kelelahan yang ektrim, serta perubahan selera makan.
Sehingga gejala-gejala tersebut dipastikan menjadi ciri umum kehamilan yang bisa terjadi pada trimester pertama.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai perbedaan rasa nyeri payudara saat haid dan hamil, sehingga bisa kamu jadikan sebagai bahan penambah wawasan.